Beranda | Artikel
Cara Menulis Kata Allah yang Benar
Jumat, 23 Mei 2014

Allah atau Alloh?

Ya ustadz, mana yg benar penulisan kata Allah atau Alloh. Syukron

Dari Wico Hartanto via Tanya Ustadz for Android

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Berikut penjelasan Imam Abul Baqa’ al-Ukbari tentang asal usul  kata ‘الله’,

والأصل في الله الإلاه فألقيت حركة الهمزة على لام المعرفة ثم سكنت وأدغمت في اللام الثانيى ثم فخمت إذا لم يكن قبلها كسرة ورققت إذا كانت قبلها كسرة ومنهم من يرققها في كل حال، والتفخيم في هذا الاسم من خواصه

Asal kata ‘الله’ adalah al-ilah [arab: الإلاه] kemudian huruf hamzah di depan dibuang, kemudian lam pertama disukun dan dimasukkan ke lam kedua, lalu dibaca tebal (tafkhim) jika sebelumnya bukan kasrah, dan dibaca tipis (tarqiq) jika sebelumnya kasrah. Dan ada diantara mereka yang membaca tipis (tarqiq) dalam setiap keadaan.

Dan tafkhim (dibaca tebal) untuk kata ini, bagian dari kekhususan lafdzul jalalah. (at-Tibyan fi I’rab al-Quran, hlm. 2).

Contoh kata Allah yang dibaca tebal (tafkhim)

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Kita baca: qul huwa-llohu ahad, kata Alloh dibaca tebal.

Contoh kata Allah yang dibaca tipis (tarqiq)

Lillahu mulkus samawati        :           لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ

Haajaruu fillaahi                      :           هَاجَرُوا فِي اللَّهِ

Bagaimana cara penulisan ‘Allah’ yang benar?

Kata Allah termasuk salah satu dari sekian kata dalam bahasa arab yang menjadi kita dalam bahasa Indonesia

Mengingat huruf bahasa Indonesia dan huruf bahasa arab berbeda, masyarakat akan sangat kerepotan jika harus menuliskan kalimat ini dengan teks arabnya. Sehingga kita perlu melakukan transliterasi untuk menuliskan kata ini dengan huruf latin.

Karena itu, sebenarnya mengenai bagaimana transliterasi tulisan [اللَّهُ] yang tepat, ini kembali kepada aturan baku masalah transliterasi kata asing dalam bahasa kita. Bagi sebagian orang, baku itu bukan suatu keharusan. Yang penting masyarakat bisa memahami.

Sebagai catata, transliterasi kalimat bahasa asing, dibuat untuk membantu pengucapan kalimat asing itu dengan benar. Anda bisa bandingkan, transliterasi teks arab untuk masyarakat berbahasa inggris dengan transliterasi teks arab untuk orang Indonesia. Karena semacam ini disesuaikan dengan fungsinya, yaitu untuk membantu pengucapan kalimat arab tersebut dengan benar.

Dengan demikian, sebenarnya transliterari kata [اللَّهُ] tidak bisa diberikan penilaian benar dan salahnya tulisan. Karena tidak ada aturan yang disepakati di sana. Semua kembali kepada selera penulis. Misalnya ditulis Allah, Alloh, ALLOH atau ALLAH. Yang lebih penting adalah bagaimana cara pengucapannya yang tepat, sehingga tidak mengubah makna.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/22623-cara-menulis-kata-allah-yang-benar.html